Esposin, SOLO-Mau merasakan jalan-jalan naik BST pakai batik high quality? Ikut Solo Berkain Keliling Solo aja! Acara yang belum lama ini diadakan kedua kalinya oleh Pisalin bersama Solopos dan diikuti oleh kurang lebih 20 peserta dari kalangan anak-anak, remaja, hingga dewasa.
Kebetulan Wasis Solopos berkesempatan ikut merasakan keseruan acara Solo Berkain Keliling Solo ini. Lalu bagaimana sih awal mula acara ini?
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
“Berawal dari obrolan tetang acara apa yang bisa diadakan untuk mengeksplorasi ide tentang kain dan Solo, kemudian dicetuskan Solo Berkain,” jelas Manajer Pisalin, Nina Andriani.
Acara Solo Berkain ini terbuka untuk umum dan disponsori oleh Dishub dan Disdag Solo, Rumah Budaya Kratonan Surakarta, serta Ganeps.
Acara yang diadakan pada Sabtu (24/8/2024) dari Griya Solopos ini diawali dengan registrasi. Saat registrasi, semua peserta acara Solo Berkain mendapatkan tas anyaman lucu yang berisi snacks khas Solo dari Ganeps dan juga memilih kain Pisalin yang dipinjamkan untuk dipakai selama acara berlangsung.
Setelah itu adalah pembekalan dan pengarahan dalam penggunaan kain Pisalinnya, kainnya juga boleh dipakai sesuai keinginan kalian, jika tidak bisa tidak perlu khawatir karena nanti akan dibantu oleh kakak-kakak dari Pisalin dan Solopos.
Selanjutnya peserta Solo Berkain pun naik ke Batik Solo Trans (BST). Dengan BST, peserta diajak berpergian dari satu destinasi ke destinasi lain dengan nyaman.
Untuk destinasi pertamanya adalah Pasar Triwindu. Di sini, para peserta Solo Berkain diajak keliling pasar dan diperbolehkan berbelanja di Pasar Triwindu. Setelah selesai, peserta mendapatkan bros yang matching dengan kain Pisalin jadi bisa dipakai sebagai aksesoris baju ataupun hijab.
Karena acara diadakan pada siang hari maka untuk menyejukkan tenggorokan peserta Solo Berkain bisa menyantap hidangan segar yaitu es putar. Syaratnya juga mudah kok!
Untuk destinasi kedua dan yang terakhir adalah Rumah Budaya Kratonan yaitu museum yang menceritakan sejarah tetang Kota Solo. Di Rumah Budaya Kratonan ini ada banyak banget spot estetik dengan vibe zaman dahulu loh! Jadi cocok banget untuk foto-foto. Selain itu kalau mau mengerjakan tugas sambil baca-baca buku di sana pengunjung juga dapat mempelajari tentang sejarah Kota Solo yang mungkin tidak kita ketahui, jadi rasanya seperti memasuki mesin waktu dan kembali ke masa lampau.
Untuk sesi terakhir adalah sharing atau bercerita. Pada sharing session ini para peserta menceritakan pesan maupun kesannya tentang acara ini. Tak hanya itu ada juga sosialisasi tentang kain Pisalin. Di sesi ini Kak Nina menjelaskan tentang model kain Pisalin terbaru, yang ternyata memiliki banyak sekali makna berkaitan dengan kehidupan kita sehari hari.
Mungkin kita bertanya-tanya mengapa diadakan acara ini, nah tujuan dari adalah menyukai dan mencintai, serta mengenakan wastra Nusantara agar generasi muda tidak melupakan budaya yang kita miliki. Selain itu juga mengeksplorasi Solo untuk mencintai dan mempelajari kota tersayang yaitu Kota Solo.
Iwan Juniadi, salah satu peserta Solo Berkain Keliling Solo, mengaku senang. “Aku senang banget bisa ikut karena tertarik dengan budaya dan ingin lebih tau seperti apa itu solo, aku harap kegiatan ini diteruskan dan dilanjutkan untuk pemuda pemudi agar generasi muda semakin terpapar dan tertarik dengan budaya serta melestarikan budaya,” ujarnya kepada Wasis Solopos.
Ia mendapatkan info ini dari Instagram, selain itu pria asli Solo yang kini sedang bekerja di Jakarta merupakan salah satu customer yang sering berbelanja produk Pisalin.