by Brand Content - Espos.id Sekolah - Jumat, 17 November 2023 - 15:17 WIB
Esposin, SALATIGA - Para siswa kelas VII SMPN 2 Salatiga menggelar outing kelas yang penuh petualangan dengan mengunjungi beberapa destinasi edukatif terkemuka di Solo belum lama ini.
Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Esposin, kegiatan tersebut tidak hanya memberikan pengalaman berharga, tetapi juga memperkaya pengetahuan mereka tentang sejarah, budaya, dan ilmu pengetahuan.
Kunjungan pertama mereka adalah ke Kantor Solopos Media Group. Di kantor media massa tersebut, para siswa belajar tentang perkembangan surat kabar dari masa ke masa. Mereka juga belajar bagaimana menjadi wartawan yang baik sesuai dengan kode etik oleh salah satu wartawan senior Solopos Rudi Hartono.
Selain itu mereka juga diajak berkeling ke Radio Solopos FM, ruang redaksi, dan ruang percetakan Solo Grafika. Para siswa juga dikenalkan beragam profesi yang ada di Solopos, seperti content creator, marketing, penyiar radio, editor, dan lain sebagainya.
Selanjutnya, perjalanan dilanjutkan ke House of Danar Hadi, tempat yang dikenal sebagai rumah batik terbesar di Solo. Siswa-siswi diajak untuk mengenal lebih dalam sejarah, seni dan budaya batik. House of Danar Hadi didirikan oleh Drs. H. Santosa Doellah, seorang kolektor batik ulung, pada 1967.
Salah satu daya tarik utama House of Danar Hadi adalah penjelasan tentang cara membuat batik dari kain mori hingga menjadi kain batik. Para siswa terlihat sangat antusias dan kreatif selama kegiatan ini,salah satunya S. Anggoro Seto.
“Outing paling seru ketika mengunjungi museum batik karena seperti diajak kembali ke zaman kerajaan yang orang-orangnya membuat dan memakai batik,” ujarnya.
Outing berakhir di Museum Sangiran di mana siswa-siswi mendapatkan wawasan mendalam tentang evolusi manusia melalui pengetahuan tentang fosil dan artefak manusia purba. Rangkaian aktivitas di museum ini memperkaya pemahaman mereka tentang sejarah dan perkembangan manusia.
Para siswa berkesempatan untuk melihat berbagai artefak, fosil manusia purba, dan pameran yang membawa mereka kembali ke masa prasejarah. Reruntuhan dan temuan penting di Museum Sangiran menjadi jendela yang memungkinkan para siswa menyelami sejarah evolusi manusia. Para siswa mendapatkan pengantar yang informatif dari pemandu museum yang ahli. Mereka memberikan penjelasan mendalam tentang keseluruhan isi museum.
Outing kelas ini tidak sekadar belajar di luar kelas, tetapi juga perjalanan pendidikan yang memberikan wawasan lebih dalam kepada siswa tentang sejarah, budaya, dan perkembangan ilmu pengetahuan. Diharapkan pengalaman ini dapat menjadi modal berharga dalam perjalanan pendidikan mereka di masa depan.